Oseng Pepaya Muda Bumbu Ebi
Hari ini saya masak Bebek lagi untuk Yodha dan Papinya. Kalau Emaknya udah mblenger..jadinya masak Oseng Pepaya Muda aja..hihi. Oseng pepaya muda ini sebenernya udah jadi hidangan harian dari jaman kecil. Cuma ajaibnya kok nggak pernah bosan. Jika usang nggak masak ini, kadang kangen aja rasanya.
Sayangnya di Semarang jarang penjual Kates atau pepaya muda ini. Kadang ada, kadang tidak. Kaprikornus waktu tadi di pasar nemu pepaya muda, saya eksklusif beli. beda dengan di Yogya...kalau cuma Pepaya muda sich nggak usah beli. Di setiap pekarangan rumah niscaya ada tumbuhan pepaya. Kaprikornus ini jadi hidangan gratis di tempatku di Yogya. Jika orang yang nggak punya pohonnya pun minta tetangga juga pasi di kasih..hihi.
Nah Pepaya muda ini kalau di Yogya biasa di olah jadi sayur sehari-hari, dapat di oseng, di brongkos, di bobor, di sayur gurih, dll. Enak semua. Salah satu favoritku ya di oseng, pakai cabe rawit yang buanyak, pakai daun so dan kulit melinjo. Paduan yang pas sekali. Dan kalau di Yogya, itu gratis semua..hahah. Kalau di Semarang ya harus beli semua.
Hemm, lezat memang ya, kalau kita tinggal di rumah yang pekarangan masih banyak, dapat menanam aneka tanaman, sayuran gratis, mau makan ayam tinggal pelihara Ayam Kampung, lezat dagingnya dan alami..hihi. Ikanpun juga Ikan sungai, tinggal mancing atau lele hasil pelihara sendiri. Pokoknya hidup alami itu irit dan sehat ya teman-teman...hihi. Mau sayuran tinggal nanam, dulu masih ingat sering menanam tomat sama ibuku, balasannya banyak buahnya di kebun, atau menanam Kacang panjang, Kecipir, dll...fresh, mau pakai kelapa tinggal metik, fresh. Lauknya juga nggak macam-macam, cuma tempe, tahu, telur, palingan Ikan Keranjang yang di jual keliling..hihi...atau kalau Ayam ya Ayam kampung yang memelihara sendiri. Dulu mah nggak jaman ya, makan Sosis atau Nugget ibarat jaman now, hihi..ikutan pakai istilah now dech.
Ah..masak Oseng Pepaya Muda ini, jadi kangen ibuku..ntar pulang kampung ah..akhir bulan. Alhamdulillah Ibuku, usia udah 90 tahun lebih, tapi masih sehat dan bahagia, dapat melihat anak, cucu, cicit hidup bahagia. Salah satu hidangan andalan Ibuku dulu di dikala keuangan terbatas dengan banyak anak..ya Oseng kates ini. Tapi kini malah jadi hidangan yang sering saya rindukan, di dikala dapat masak dan makan apa saja, kadang makan pakai Oseng kates ini...sudah lezat sekali rasanya..Bebek Yodha..lewat...hihi. Walau Yodha lahap dan bilang lezat banget, saya kalau masak Bebek cuma masak aja sich biasanya, malas makan bebeknya...hihi.
Jadi, ini hidangan sederhana yang selalu bikin kangen rumah...aku share resepnya ya teman-teman...
Oseng Kates Bumbu Ebi
Bahan :
1 buah Pepaya muda ukuran sedang, serut atau cacah panjang tipis-tipis
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas, memarkan
1/2 sendok makan gula merah
1 sendok teh kaldu ( dapat ayam, sapi atau jamur )
Garam secukupnya
Kecap cantik sesuai selera
1 sendok makan ebi, seduh air panas
1 genggam daun so ( daun Melinjo )
50 gram kulit melinjo
5 buah cabe merah , iris tipis
5 buah cabe rawit ( sesuai selera ), iris tipis
6 butir bawang merah, iris tipis
3 siung bawang putih, iris tipis
1/4 sendok teh Terasi ( otional, boleh pakai boleh tidak, atau dapat di ganti dengan tempe semangit secukupnya, potong-potong. Karena saya lagi nggak punya Tempe semangit tadi, jadi saya pakai Terasi sedikit )
Cara Membuat :
Tumis Bawang merah, Bawang putih sampai harum dan matang
Masukkan cabai, masak sampai layu
Masukkan ebi, salam dan lengkua, aduk dan masak sebentar sampai harum
Masukkan pepaya serut, air sekitar 200 ml aja
Masukkan bumbu lain, kecuali Kecap ya, Kecap masuk terakhir aja, ketika sudah hampir matang
Tutup panci dan biarkan matang serta kuah habis, jangan lupa test rasa sebelum di angkat dan di sajikan ya.
Tinggal siapin Nasi hangat yang agak lembek gitu kalau saya sukanya..hihi..enak..makan sama krupuk aja tanpa lauk juga enak.
Komentar
Posting Komentar