Tips Menciptakan Masakan Ringan Cantik Cucur


Kue Cucur, masakan ringan manis tradisional, dari kecil udah biasa makan..udah biasa melihat ibu buat juga...jadi dikala di jaman now ini Yodha suka..itu benar-benar menciptakan bahagia...hihi. Akhirnya Yodha suka masakan ringan manis tradisional.

Pertama suka masakan ringan manis ini dulu waktu saya ajak beliau ke pasar Babadan, akrab Ungaran. Waktu itu kita ke pasar belum sarapan, kesudahannya saya beli beberapa jajanan tradisional, dan kita makan di mobil. Eh..lha kok yang paling di suka Yodha malah masakan ringan manis Cucur.

Sejak itu kalau ketemu Cucur di pasar kok mesti minta di beliin..dan ajaibnya, Yodha dapat habis 5 biji sendiri..hihi. Padahal seingatku waktu beli di pasar Babadan itu jenis Cucur yang keras dan agak alot, eh lha kok suka Yodha.

Terus waktu ke pasar Gang Baru kalau beliau ikut juga sering ketemu penjual Cucur, malah di buat pribadi di pasar. Rasanya lebih empuk, tapi Yodha suka juga..hahah. Makara pada dasarnya beliau suka Cucur, baik itu empuk atau alot.  Memang Kue Cucur itu kalau saya baisa makan dari kecil tekturenya unik..agak kenyal-kenyal alot gimana gitu kalau udah dingin. Tekturenya unik, alasannya ada serat-serat di dalamnya. Makara walau materi hampir sama ibarat apem, tapi rasa dan aroma serta tekture itu sangat berbeda.

Kue Cucur tanpa materi pengembang apapun, tapi dapat berserat...itu alasannya tehnik mengaduk campuran yang unik..yaitu di keplok-keplok pakai tangan selama minimal 15 menit, biar campuran itu dapat ada udara masuk dan berserat. Dari jaman dulu ibuku kalau bikin ya begitu..dan hasilnya masakan ringan manis cucurnya dapat bersarang cantik.

Tangan kita yang hangat juga menciptakan campuran sedikit mengembang tapi tidak berlebihan. Beda dnegan alat ibarat mixer. Aku dulu pernah buat tak mixer, hasilnya malah nggak berserat..hihi. Makara kita syukuri aja ya alat yang udah di ciptakan oleh Allah..tangan gila kita...ya. 

Tadi saya buat video tutorial juga..jadi biar lebih jelas, caranya di keplok-keplok atangan itu ibarat apa..ya memang masakan ringan manis tradisional ya lebih baik di aduk pakai tangan...karena tangan lebih luwes. Adonan yang sudah di keplok-keplok juga perlu di diamkan lebih dahulu biar lebih matang istilahnya kata ibuku dulu. Makara nggak bacin tepung dikala di goreng.

Waktu menggorengnya juga nggak perlu minyak banyak, cukup sedikit saja sekita dua sendok makan per sekali goreng, tuang campuran dikala sudah panas minyaknya nanti campuran akan berserat dengan anggun ke pinggir. Jika sudah tidak ada cairan di atas masakan ringan manis nya, balik sebentar saja biar matang semua bagian. Kalau ibuku dulu tengahnya di tusuk pakai lidi biar campuran tidak tumpah-tumpah. Tapi tadi saya cari-cari tusuk sate kok habis..hihi..ya udah biarin aja mengalir campuran yang tengah, nanti lepas juga dikala matang. 

Oke dech untuk resep saya share lagi ya, gampang banget kok :

Rebus 300 ml air dan 150 gram gula
Dinginkan
Masukkan 200 gram tepung beras, 50 gram tepung terigu, 1/4 sendok teh garam
Aduk rata sambil di keplok-keplok sekitar 15 menit, diamkan campuran selama 1 jam
Panaskan wajan cekung, beri 2 sendok makan minyak
Jika sudah panas, tuang campuran satu sendok sayur di tengah-tengah wajan. Biarkan sampai berserat dan matang


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pasar Papringan, Destinasi Wisata Kuliner Unik Di Temanggung

Sambal Bawang Terasi Kering

Lodeh Kacang, Thokolan Dele, Dan Kulit Melinjo